Judul ini terlalu sadis. Tapi sulit mencari yg lebih 'soft', karena memang pesan yang ingin saya sampaikan ya seperti itu; awas kita dikhianati.
Pengkhianatan dalam politik, sering terjadi. Bolehlah kalau itu antara sesama politikus. Tapi kalau antara politikus dan masyarakat, nah ini masalahnya.
Penghianatan Masyarakat Terhadap Cabup
Ini biasanya kita istilahkan "main di dua kaki". Kalau Dono Kasino Indro bilang "kanan kiri, OK". Artinya dia membela Cabup A, tapi diam-diam juga membela Cabup B. Motivnya biasanya: uang, uang KECIL.
Penghianatan Cabup Terhadap Masyarakat
Ini memang penyakitnya banyak pemimpin; belum menjadi pemimpin saja sudah berKhianat, apalagi dst.
Prosesnya sebagai berikut:
Si Cabup A bersama pendukungnya sering brifing, sehari sampai 4-5 kali. Setiap brifing ditutup dengan pekik perjuangan!
Beberapa pendukung yang setia yang kesetiaannya berangkat dari lubuk hati, matanya berkaca-kaca ketika pekik itu disuarakan.
Dia/mereka 'rela' mati demi dst.
Mereka cinta 100% kepada idolanya.
Besok, lusa dst perjuangan itu terus berlangsung tak mengenal sikon. Tapi sayang, diam-diam di belakang layar sang idola bertemu secara rahasia dengan lawan ataupun lawan-lawannya. Mereka berteletubbies (berpelukan) dan sang idola ini menerima sogokan agar "bapak tidak usah maju saja" ataupun "bapak tak usah lagi memasalahkan ini. Ikhlaskan saja kemenangan ini milik saya" dst dsb.
Motivnya biasa juga uang, tapi uang BESAAAR.
Bagaimanapun, penghianatan itu dosa yg sebenarnya sangat amat mudah dihindari, tergantung kualitas mental si pelaku.
Oleh: Ferry Fega
Editor: Syam Indigo