Simbol Dajjal di Kafe Putra Jokowi, Keluarga Jokowi Dinilai Terpengaruh Iluminati?



Ketua
Pelajar Islam Indonesia (PII) Bidang Komunikasi Umat, Helmi al-Djufri angkat bicara soal gambar mata satu dan simbol segitiga di kafe milik anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming. Raka tak lepas dari Jokowi yang menyukai musik cadas. Sementara, musik cadas seperti Nirvana tak jauh dari lingkaran illuminati, dan juga zionist.

"Secara tidak langsung keluarga Jokowi sudah terpengaruh dengan pemikiran-pemikiran illuminati. Sehingga tidak faham mengenai latar belakang ideologi tersebut," kata dia seperti diberitakan Republika, Kamis (07/05).

Helmi menambahkan, keadaan ini juga telah menimbulkan citera yang sangat buruk bagi keluarga Presiden Joko Widodo. Sebab, kata dia, ini ada indikasi infiltrasi dari pihak asing ke dalam keluarga Jokowi.

Lebih jauh Helmi memaparkan, perancang desain gambar tersebut sudah pasti memiliki pehaman dari makna lambang tersebut. Dengan begitu, ini mengindikasikan bukan faktor ketidaksengajaan lagi, melainkan ada misi tertentu.

Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan di lini masa. Itu setelah terpampang gambar mata satu dan simbol segitiga di kafe miliknya yang bernama Markobar. Kafe yang merupakan kependekan dari Martabak Kottabarat tersebut, berada di sebelah barat Solo Grand Mall.

Hanya saja, tempat usaha Gibran tersebut mencuat setelah sebuah foto yang diidentikkan sebagai simbol organisasi Freemason terpampang di salah satu sudut kafe. Di samping itu, terdapat tulisan 'Yes You Can'.

Sebelumnya, putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep dikabarkan pernah makan babi di sebuah food court dekat asrama.. Hal itu terjadi saat-saat awal berada di Singapura untuk menuntut ilmu.

Kala itu, ia melihat ada daging gede berbentuk kotak. Daging tersebut terlihat sangat enak dari luar. Penasaran, akhirnya Kaesang memesan satu porsi. Setelah pesanan terhidang, ia mencobanya. Ternyata, rasanya luar biasa enak.

"Ini daging yang paling enak yang pernah gue coba," kata Kaesang, seperti ditulis dalam blog pribadinya, Misterkacang.blogspot.com, 5 Maret 2013. Bertajuk "Suka Duka Pertama Kalinya Sekolah di Singapore", ia pun melengkapi komentarnya, “Dagingnya itu super lembut, empuk dan maknyus.”

Kaesang yang merasa berdosa setelah memakan daging babi langsung mencari masjid terdekat. Saat salat, Kaesang merasa tak bisa khusyuk. "Gara-gara gue keinget sama enaknya daging babi tadi," ujarnya. Ia pun mengaku merasa dosanya berlipat ganda.

Agar tak terngiang makan babi, Kaesang lalu mencari daging lain yang halal. Setelah berputar sana-sini, akhirnya ia menemukan daging kambing. "Tampilan luar sih kelihatan enak banget. Namun, setelah dicoba, alamak, rasenya enggak karu-karuan. Ternyata rasanya tu ga enak banget. Kaya makan arang yang dikasih kuah jengkol busuk. Rugi dah gue," tulisnya.