Bahaya Tato Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui





Gaya hidup masa kini membuat sebagain orang mengikuti tren, bahkan yang bisa mengganggu kesehatannya. Seperti merokok, mengonsumsi obat-obatan terlarang, hingga membuat tato di tubuhnya agar terlihat lebih keren.

Namun kita harus mengetahui risikonya, sebelum mengikuti tren yang akan kita ikuti. Contohnya jika kita ingin menggambar tubuh kita dengan seni tato, kita harus mengetahui risikonya, yang sebagian besar tidak diketahui.

Mulai dari infeksi hingga reaksi alergi, bisa disebabkan oleh tato. Bukan hanya itu saja, bahkan saat kita akan melakukan magnetic resonance imaging (MRI), untuk mengecek tubuh bagian dalam, bisa berbahaya jika Anda memiliki tato, seperti apa bahayanya?

MRI biasa dilakukan ketika kita ingin mengecek apakah ada tumor, kanker atau bagian tubuh bagian dalam yang bermasalah. Lalu apa hubungannya dengan kulit tubuh yang di tato?

Mesin MRI berjalan menggunakan magnet yang snagat kuat, dan memancarkan gelombang frekuensi radio untuk membuat proton dalam sel-sel tubuh bereaksi, dan memancarkan sinyal yang muncul sebagai gambar abu-abu. Dan sebagian besar tato dapat menghambat proses scan MRI pada tubuh.

Bahan kimia yang digunakan dalam tato bisa sangat rumit, bahkan pewarna merah mengandung zat besi, yang akan mempengaruhi magnetik pada mesin MRI. Bahkan tato berbentuk lingkaran, bisa berperan sebagai antena dan bisa membuat daerah yang sedang di scan MRI semakin panas.

Hal ini tentu mengakibatkan kulit akan mengalami pembengkakan, serta otot-otot akan semakin panas di daerah yang di scan. Pada tahun 2009, luka bakar serius terjadi akibat kulit yang di scan MRI terdapat tato.

"Saran terbaik adalah tidak melakukan tato. Jika Anda terlanjur mentato tubuh, pastikan dokter tahu sebelum melakukan scan MRI, untuk menghindari akibat yang tidak diinginkan," ucap NessAiver, seorang ahli fisika yang mengajar keselamatan MRI di Baltimore.