Gorontalo Berdarah: Ungkap, Ungkap dan Ungkap, Polisi Jangan Takut!




Gorontalo berdarah lagi, miris, Gorontalo tak seaman dulu, itu merupakan gambaran tentang Gorontalo saat ini. Bagaimana tidak, dalam kurung waktu sebulan, yakni Juni 2015, sejumlah kasus pembunuhan terjadi di bumi Serambi Madinah ini.

Ironisnya, dari deretan kasus tersebut, korbannya adalah para aparat keamanan, dalam hal ini Polisi dan Tentara (TNI). Mulai dari pembunuhan Bribda Adri Budiono, anggota Polres Boalemo, Gorontalo yang tewas di kos pacarnya, Sabtu (13/6).

Tidak berselang lama, yakni Sabtu (28/6) terjadi penikaman anggota Batalyon 713 Gorntalo, Pratu MA di sebuah perempatan Jalan Dua Susun (JDS) Kota Gorontalo. Meski korban selamat, namun korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengfalami luka tusuk.

Hanya hitungan jam, kembali salah seorang warga yang berprofesi sebagi security di salah satu rumah sakit diserang orang tak dikenal (OTK) selepas dirinya pulang dari memancing di pelabuhan Gorontalo. Akibatnya, korban mengalami luka sayatan yang nyaris menghilangkan lengan kanannya.

Sama halnya dengan securuty rumah sakit, terbaru, salah seorang warga Bone Bolango, Mamat Syarifudin diserang sejumlah OTK dengan berpakai serba tertutup layaknya mafia di sebuah fiilm eksion di jalan trans Sulawesi, Desa Padengo, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo, Selasa (30/6). Atas kejadian tersebut, Mamat pun harus dilarikan di rumah sakit Dunda Limboto karena mengaklami luka akibat sayatan benda tajam di bagian lengan dan kepala korban.

Ada yang menarik dari penyerangan 2 warga sipil diatas. Berdasarkan keterangan para korban, para pelaku yang serba tegap memakai helem tertutup rapat itu sempat menanyakan identitas korban. Pelaku menanyakan apakah korban adalah anggota Polisi atau tidak.

Dari kejadian terakhir ini, muncul lah sejumlah pertanyaan. Pertama, apakah polisi di Gorontalo ini memiliki musuh sehingga para pelaku dalam setiap aksinya menanyakan apakah yang bersangkutan polisi atau tidak?. Yang kedua, siapa dalang dari sejumlah rentetan kejadian diatas? dan yang terakhir, apa motif dari semua kasus ini?

Pihak kepolisian seakan tertutup

Mirisnya, dari deretan kasus pembunuhan, penikaman, pembacokan oleh OTK di Gorontalo pihak kepolisian seakan tertutup atas kejadian tersebut. Pada kasus pembunuhan Bribda Adri Budiono, pihak kepolisian tidak terang-terangan mengungkap kasus ini.

Pedahal, dari keterangan saksi kunci, sudah bisa diungkap siapa pembunuh tersebut. Namun sayang, hingga kini kabar penyidikan ini sunyi seakan tak terdengar lagi, bahkan Kapolda Gorontalo malah menyalahkan anggotanya sendiri.

Informasi yang kini beredar di masyarakat luas menyebutkan, bahwa pelaku sudah dibekuk oleh pihak kepolisian. Bahkan menurut informasi, dan berdasarkan keterangan saksi kunci, dalam hal ini pacar korban, menyebutkan bahwa pelaku merupakan oknum anggota TNI dari Batlyon 713 yang merupakan teman saksi kunci.

Benar tidaknya informasi tersebut, harusnya ini segera dikonfirmasi oleh pihak kepolisian sebelum kabar ini terlanjur beredar luas di kalangan masyarakat. Karena masyarakat, khususnya yang ada di Kota Gorontalo saat ini menunggu kejelasan dari kejadian tersebut. Sebab sampai saat ini, masyarakat was-was, bahkan takut untuk beraktifitas, terlebih pada malam hari.