Gorontalo Kini Tak Seaman Dulu




Jika Anda bertanya, daerah mana yang teraman di Indonesia, maka pasti jawabanya Gorontalo. Gorontalo yang dikenal dengan julukan serambi Madinah memang aman, tentram, tak ada keributan bahkan pembunuhan seperti di daerah-daerah rawan konflik di Indonesia.

Meski Gorontalo ditinggali banyak suku dan beragam agama, namun karena Gorontalo sangat memahami semboyan "adat bersendikan syara" dan "syara bersendikan kitabullah", Gorontalo menempati daerah teraman, bukan hanya versi Gorontalo Satu namun itu kenyatannya. Pemerintah pusat pun mengakui itu.

Tapi itu dulu, kini Gorontalo tak seaman dulu, Gorontalo tak sedamai dulu. Itu kenyataannya sekarang. Bahkan kini masuk dalam status darurat tindakan kriminal seperti daerah-daerah lain yang terkenal akan kekerasan, pembunuhan.

Hal ini terjadi menyusul pembunuhan yang terjadi di Kota Gorontalo. Bahkan korbannya pun adalah anggota polisi yakni Bripda Andry Bodiono yang merupakan anggota polisi dari Polres Boalemo, Provinsi Gorontalo, Sabtu (13/6).

Kini Gorontalo pun sudah terkenal dengan "daerah panah wayer", senjata rakitan yang sama sekali tabu dan sebelumnya tak dikenal di daerah ini. Ini menyusul korban bernama Andri Utina yang mengalami luka sabetan parang di bagian punggung kanan serta luka tembus terkena panah yang populer di Manado, Sulawesi Utara itu.

Bukan hanya Andri Utina saja korban pada malam itu,  ajudan Bupati Bone Bolango, Mohamad Purnomo Wartabone tewas di kawasan Terminal 42 Kota Gorontalo, lokasi yang sama dengan Andri Utina yang juga merupakan sahabat dari korban tersebut.

Kasus yang sama, yang menimpa anggota polisi terjadi juga pada Februari ditahun yang sama. Pembunuhan kala itu menewaskan anggota Brimob Polda Gorontalo bernama Bharada Rico Chandra yang tewas oleh sejumlah orang yang sampai saat ini belum terungkap pelakunya.

Ini menjadi rentetan pembunuhan yang terjadi di Daerah yang selama ini aman, damai, jauh dari pembunuhan dan tindakan-tindakan kriminal lainnya. Lantas siapa yang mau disalahka? Ini sangat memilukan ketika daerah lain "membumi hanguskan" hal-hal seperti ini. Kejadian ini sudah masuk tahap "darurat", harus segera diakhiri guna mengembalikan Gorontalo ke jatidirinya sebagai daerah teraman di Indonesia.