Pernyataan Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie yang akan mengganti nama bandara Djalaludin Tantu Gorontalo dengan BJ Habibie diprotes keras netizen. Sejumlah warga Gorontalo Menggugat (GM), grup facebook lokal beranggotakan 2.557 memprotes isu penggantian nama yang mereka nilai sarat politik itu.
"Habibie nomiks, barangkali itu yang dimaksudkan, presiden ke-3 itu memang sangat fenomenal, selain iq beliu mencapai 100% juga ad torehan sejarah lainnya. Tetapi dalam konteks ini Gorontalo tak pantas untuk menyematkan nama beliu, setidaknya berfikir bahwa Gorontalo tidak Nomiks seperti beliu dan itu dlu," komentar Firman Latif.
"Sekalipun nama ini dipaksakan maka yg di wacanakan adalah simbolitas Nomiks-nya di Pilgub nanti, artinya bahwa seongok kepentingan di 2017 nanti di khutbahkan di segala penjuru Gorontalo bahwa beliu (Habibie) menjadi simbol karyanya, memang nama tidak begitu berarti tetapi nama akan menjadi identitas. Dalam sejarah Jalaludin Tantu telah menyumbangkan Jiwa Nasionalis beliu untuk Negara ini, lalu tak pantaskah beliu mendapatkan penghargaan dengan hanya menjadi nama salah satu infrastruktur di Gorontalo? "Terlihat tidak Nomiks," sambungnya.
Komentar senada diucapkan Rahmat Himran. Ia menialai Rusli Habibie sudah kehabisan akal untuk mendompleng popularitasnya di Pilgub 2017 nanti. "RH kehabisan bahan untuk mendongkrak popularitasnya dlm pilgub nanti. sehingga harus mendompleng pada kepopuleran BJ habibie," tulisnya.
Akun Rifaldi Busira, mengomentari penggantian nama bandara tersebut tidak terlalu penting. Yang terpenting baginya adalah memajukan kualitas bandara itu sendiri. "Jika mengangkat nama tokoh angkatlah nama Djalaludin tantu, ia juga punya sejarah panjang untuk NKRI jadi dengan memperindah namanya dengan mengindahkan bandara. Kalo kita tarik apa pengaruhnya, jika nama bandara diganti.? Tidak ada pengaruh.
Yang mempunyai pengaruh tu manfaatnya bandara," tulisnya.
Senada dengan itu, akun Salim Van Gobel berkomentar, penggantian nama bandara ini sebanarnya tidak akan berpolemik jika saja Rusli Habibie bisa meningkatkan status bandara jalaludin menjadi bandara internasional.
"Kalo RH (Sapaan akrab Rusli Habibie) bisa meningkatkan status bandara jalaludin menjadi bandara internasional, saya yakin dan percaya moganti dg dp nama pun masyarakat banyak yg tidak keberatan," tulis Salim Van Gobel.
Wacana penggantian nama yang menurut mantan Bupati Gorontalo Utara itu berasal dari keinginan sekomponen masyarakat itu pun dipertanyakan warga GM. "Sejumlah komponen masyarakat". Masy yg mana itu wee..? Bru di GM saja semua tdk setuju," komentar akun Lia Syarief.
Warga GM yang terkenal kritis itu pun mengusulkan agar nama BJ Habibie sebaiknya digunakan untuk nama kampus saja, bukan sebagai nama bandara. "Knp Djalaluddin krn dia pahlawan penerbang Gtlo, knp RS Aloei Saboe krn dia pahlawan dokter Gtlo, jd BJ. Habibie cocoknya Universitas Sains & Teknologi BJ. Habibie Gorontalo. Jd jgn ngambil ranah org lain, kasian jg kelga besar TANTU, mrk jg akn kecewa," komentar Kango Andries.
Sebelumnya, Ketua DPD Golkar Provinsi Gorontalo itu berencana mengganti nama bandara Djalaludin dengan BJ Habibie. Rencana tersebut menurut dia merupakan keinginan sejumlah komponen masyarakat.
"Memang sudah banyak yang mengusulkan agar nama bandara Gorontalo, yang pembangunan terminal baru diperkirakan selesai Januari 2016, diganti dengan nama BJ Habibie," kata Rusli, dikutip Antara, Jumat(11/12).
Rencana penggantian nama tersebut bergulir menyusul peresmian pembangunan terminal baru bandara Djalaludin Tantu Gorontalo, yang akan dilakukan oleh Presiden RI Jokowi, pada bulan Februari 2016 nanti.
Meskipun sudah banyak usulan yang masuk untuk pergantian nama bandara Gorontalo, kata Rusli Habibie, namun tentunya tetap memerlukan suatu pengkajian dan persetujuan, jangan sampai hanya menimbulkan polemik.