Ustadz Maulana Dikecam, Ini Penyebabnya...


Ustadz Muhammad Nur Maulana atau yang akrab disapa Ustadz Maulana kembali menuai kontroversi. Hal ini setelah Ustadz Maulana membahas masalah kepemimpinan dalam Islam di sebuah frogram religi yang ditayangkan oleh tv nasional.

Dalam acara Islam Itu Indah, Ustadz yang terkenal dengan ucapan "jamaah, oh jamaah" itu mengatakan, dalam memilih pemimpin, tidak perlu memandang agama. Sebab menurutnya, dalam kepemimpinan itu tidak bicara soal agama.

"Ah agamanya beda? kalau kita membahas kepemimpinan tidak usah bicara agama. Kepemimpinan itu tidak berbicara masalah agama. Jadi kau tidak mau naik pesawat kalau pilotnya agama lain? jadi berbicara seperti ini jangan ada black campaign," terang ustadz Maulana saat mengisi acara yang disiarkan Trans TV itu.

Sontak ucapan ustadz itu pun menuai kecaman. Kecaman tersebut datang dari berbagai Ormas Islam, diantaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Front Pembela Islam.

Dalam laman Fanpage nya, FPI menyampaikan kecaman tentang haramnya memilih pemimpin kafir dalam Islam.

"Kita ingatkan secara terbuka kepada Ustad artis itu, bahwa memilih pemimpin Non Islam adalah diharamkan oleh Allah SWT:Janganlah orang-orang mu’min mengambil orang-orang kuffar menjadi wali/pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu)." (QS Ali Imran : 28).

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS Al Maidah : 51).

"Adapun orang-orang yang kuffar, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar."

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor meminta Maulana, untuk bertaubat kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala, atas pernyataannya tentang kepemimpinan dalam Islam.

"Tolong sampaikan kepada ustadz gadungan tersebut (Maulana-red) agar segera taubat dan membuat pernyataan di TV yang sama untuk mencabut ceramah ngawurnya tersebut dan meminta maaf kepada umat Islam, sebelum Allah melaknat dia di akhir hayatnya atau Allah balikkan kepalanya jadi kaki, dan kakinya jadi kepala," kata ustadz Willyuddin A.R.Dhani Ketua Komisi Penelitian Dan Pengkajian Aliran Sesat MUI Kota Bogor dikutip Banjarmasnasional, Senin (9/11).

Sebelumnya, Ustadz Maulana juga pernah mendapat kecaman lantaran menaiki mimbar saat memberikan ceramah di Masjid Agung Khaerah Ummah Kolaka pada 26 Februari 2105) lalu. Ustadz asal Sulawesi Selatan itu bahkan melakukan gerakan akrobatik diatas mimbar tersebut.