Inilah Alasan Kenapa Kurma Sangat Cocok Untuk Buka Puasa





Kurma
, merupakan salah satu makanan khas saat bulan Ramadhan tiba. Setiap kali menjelang berbuka puasa, buah manis berwarna cokelat terang hingga gelap ini sering menjadi menu perdana berbuka. Kurma kaya akan gizi, fitokimia, air dan gula alamiah. Kandungan fruktosa dan glukosa dalam kurma adalah sumber energi sekaligus kaya asam amino.

Ilmu kedokteran barat menjuluki buah kurma sebagai makanan super. Cara Rasulullah dalam mengkonsumsi 3 atau 5 butir kemudian dilanjutkan dengan shalat, dan baru setelahnya melanjutkan dengan makan besar juga sesuatu yang dibenarkan oleh para ahli nutrisi saat ini.

Tubuh memerlukan waktu sejenak untuk mencerna kurma dan mempersiapkan organ pencernaan bagi makanan besar yang akan masuk kemudian. Langsung makan besar saat waktu berbuka tiba dikatakan dapat merusak tubuh dalam jangka panjang.

Selain itu, kurma juga kaya akan kalium yang bermanfaat mengendalikan tekanan darah dan membantu kerja otot. Walaupun kurma memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah lain, namun kandungan kaliumnya mampu menekan natrium atau garam penyebab hipertensi. Itulah mengapa pengidap hipertensi sangat disarankan untuk mengkonsumsi kurma secara rutin setiap harinya.

Para peneliti di University of Scranton menambahkan, kurma juga memiliki konsentrasi polyphenol tertinggi dibanding buah-buahan kering lainnya. Sebagai antioksidan, polyphenol berperan bagi kekebalan tubuh terhadap infeksi dan serangan penyakit.

Keuntungan lain kurma, buah ini rendah lemak namun kaya serat dan prebiotik dan pitosterol, yang membantu mengendalikan kadar kolesterol. Kurma kaya akan selenium, kalium, kalsium, magnesium, mangan, dan besi yang meningkatkan kekebalan serta melindungi jantung, membangun massa tulang, dan meningkatkan sel darah merah.

Vitamin B dan C di dalamnya juga penting bagi kesehatan dan kekebalan tubuh. Asam lemak omega dalam kurma terbukti menyehatkan jantung, kulit, dan otak yang mirip dengan minyak zaitun. Kurma juga berfungsi sebagai buah detoksifikasi dan mengurangi radikal bebas dalam tubuh dengan kandungan karotenoid, polifenol, anthocyanin, proanthocyanidins oligomer, tanin, luteolin, quercetin, dan apigenin.

Serat dalam kurma membantu melancarkan proses pembuangan melalui usus dan mencegah kolesterol jahat LDL terserap bersama zat-zat kimia penyebab kanker. Sementara, Vitamin B di dalam kurma dapat diserap retina dan mampu mengoptimalkan fungsi filter cahaya dan melindungi dari degenerasi makular.Vitamin A dan K melindungi mata dan menjaga kulit tetap sehat.

Zat besi dalam kurma merupakan komponen utama dalam pembentukan hemoglobin dalam darah merah, menentukan keseimbangan oksigen di dalam darah.Potasium adalah elektrolit yang membantu mengontrol denyut jantung dan tekanan darah.