Hacker Gorontalo Juara Cyber Jawara 2015


Hacker tak selamanya jahat. Hacker bisa berprestasi. Hal ini dibuktikan oleh Deden Gobel dan kawan-kawan, setelah menjuarai iven Cybrer Jawara 2015, ajang kompotisi bagi para hacker.

Deden bersama 5 temannya asal Gorontalo, yang tergabung dalam Tim Ciber Bolmong Selatan (Bonsel) itu keluar sebagai tebaik satu.

Dalam iven itu, ada 4 kategori yang dibuka panitia. Ketegori Computer Net Work Defence, Penetration test, Forensic Analysis dan kategori Capture The Flag.

Dalam ketegori penetration test, para peserta diberikan satu bua web untuk diretas dalam waktu 2 jam. "Ini sebenarnya lomba bagi para hacker, cuman bahasanya yang diperluas," ujar Deden.

"Dalam kategori Computer Network Defence, kita disuruh jaga satu server yang kemudian diserang para hacker senior. Nah, yang bertahan paling lama, itulah yang jadi pemenang," terang Deden.

Setelah meraih gelar terbaik satu di Jawara Ciber 2015, tim yang tergabung dengan para tim hacker Papua dan Sulawesi itu, dipercayakan mewakili Indonesia di tingkat Asean. Dan hasilnya, Deden cs keluar sebagai terbaik 5 diantara negara-negara Asia Tenggara itu.

Tak diperhatikan pemerintah daerah

Kesuksesan Deden dan kelima temannya itu rupannya tanpa ada bantuan atau perhatian dari pemerintah daerah. Deden bersama temannya bahkan dicuekin oleh pemerintah Provinsi. Hal itulah yang membuat Deden masuk dan membawa nama daerah lain ketimbang membawa nama Gorontalo.

Deden cs yang telah 4 kali sukses sampai ke ajang nasional itu, mengaku diberi harapan palsu oleh Pemprov. Dirinya yang akan berangkat waktu itu mecoba menemui Gubernur Gorontalo Rusli Habibie. Sayangnya sang Gubernur tak berada di tempat.

Namun, oleh pejabat Pemrov yang sempat ia jumpai kala itu mengaku akan memfasilitasi keberangkatan mereka. " Mereka bilang akan ditransper (uangnya) tapi, setelah dicek uangnya tidak ada," ujar Deden sedih.

Alasan tak diperhatikan oleh pemerintah itulah yang membuat Deden dan kelima temannya yang notabane berasal dari Gorontalo memilih membawa nama daerah lain, dalam hal ini Bolmong Selatan.

Deden hanya berharap, kedepannya pemerintah dapat memberikan perhatian kepada mereka. Sebab, tak banyak yang memiliki kelebihan soal cyber yang ada di Gorontalo.