Dihina, Taruhan Besar Sang Presiden



Tidak perlu menghina Presiden kalau ia keliru. Cukup sampaikan kritikan apa adanya, dan dengan kemampuan bahasa yang kita punyai.

Seorang Presiden dipilih bukan untuk dihina. Semua rakyat tahu itu. Bahwa tugas seorang Presiden adalah mengayomi dan memastikan rakyatnya agar tidak mati kelaparan. Karena tugas mulia itulah kita mesti menaruh hormat padanya.

Tapi Presiden juga harus paham bahwa rakyatnya punya ragam bahasa saat melampiaskan kekesalan mereka. Apalagi saat rakyat jelata tak mampu beli beras akibat sakunya sobek dan harga yang menggila, apalagi di saat yang sama tuan Presiden masih juga tak mau menurunkan harga BBM ditengah harga minyak dunia turun drastis.

Saya yakin Mr. President sudah menghitung untung-rugi menjadi kepala negara di negeri yang rakyatnya hidup serba kekurangan, yang nasib rakyat miskin dan fakir tak kunjung merasakan bagaimana enaknya dipelihara oleh negara, atau derita rakyat tak kunjung usai karena tajamnya hukum tidak mengarah ka atas malah tak henti melukai mereka yang di bawah.

Pak Presiden pasti sudah menghitungnya sesaat sebelum ia dengan gagah menjanjikan siap hidup miskin seperti konstituennya.

So, untuk apa takut cacian rakyatmu bila dikau memang merasa hebat mengatasi persoalan mereka?


Oleh: Ramli Ibrahim
Foto: Kaskus