Thariq Modanggu (Foto: Facebook) |
Thariq Modanggu, akedemisi yang juga tokoh deklarator Kabupaten Gorontalo Utara merasa heran kepada sejumlah masyarakat Gorontalo Utara yang mengeluhkan beberapa program SINAR, program pemerintah di daerah itu yang sampai saat ini tidak kunjung terealisasi, jalan di tempat, bahkan mengalami kemunduran dari pemerintahan sebelumnya.
Namun Thariq tidak mempersalahkan keluhan masyarakat tersebut, karena ia menilai hal itu adalah hak dari mereka sebagai masyarakat Gorontalo Utara untuk menuntut janji para pemimpin tersebut sebagai mana janji mereka saat masa kampanye kemarin. (Baca: Apa Kabar 10 Program SINAR?)
"10 Program Gratis SINAR masa olo dikeluhkan sama saya. Mestinya saya diminta bantu cari solusinya. Bukan soal janji politik SINAR menurut saya, tetapi 10 Program Gratis itu adalah hak masyarakat Gorontalo Utara. Karena itu biarpun saya kalah dari SINAR 2013 lalu, tetapi saya tetap punya kewajiban moral (biar tidak digaji hehe) untuk membantu SINAR demi masyarakat Gorut," tulis Thariq dalam sebuah grup lokal yang berjudul Forum Aspirasi Masyarakat Gorontalo Utara, 20 April 2015.
Dalam postingannya, tak lupa mantan calon bupati di daerah tersebut mengucapkan selamat ulang tahun untuk daerah kelahirannya tersebut.
Dikritisi Aktivis
Tak lama setelah postingan dari putra kelahiran Tolinggula itu, ia langsung dikritisi oleh aktivis. Ialah Ahmad Fajrin, Fajrin mengkritisi Thariq yang setiap setelah suksesi Pilkada menghilang bag ditelan bumi. Sebagaimana dilansir dari media cetak lokal edisi Jum'at 24 April, Fajrin mempertanyakan keberadaan Thariq saat ini.
Ia menilai setelah suksesi Pilkada berakhir Thariq menghilang begitu saja. Mestinya sebagai deklarator, Thariq berkewajiban untuk memberikan masukan kepada pemerintah setempat demi kemajuan daerah tersenbut.
Pemuda Gorut pertanyakan kapasitas Ahmad Fajrin
Salah seorang pemuda Gorut ketika menghubungi De Portal Gorontalo melalui Contact Us mempertanyakan kapasitas dari aktivis yang selalu membawa-bawa nama daerah tersebut. Pasalnya menurut ia, Fajrin bukanlah orang Gorut yang selalu mencampuri urusan yang ada di daerah itu.
Menurutnya, mereka yang lebih tahu Gorut karena sebagi putra Gorut mereka yang lebih merasakan apa yang terjadi di daerahnya. "Kami yang lebih tahu daerah ini. Sangat aneh dan lucu jika ada orang yang dari luar Gorut terlalu mencampuri urusan kami," katanya.
Ia menyesalkan peryataan tersebut, terlebih yang dikritsi adalah tokoh yang paling berjasa atas terbentuknya daerah paling utara di Gorontalo itu. "Dibandingkan dengan dia (Ahmad Fajrin), apa sih yang pernah dia perbuat untuk daerah ini?," tanyanya.
Ia menilai selama ini Fajrin "so tau" pedahal ia tidak tahu selama ini apa yang telah diberikan Thariq untuk Gorut. "Dia kan orang Labanu, daearh sebelah, jadi dia tidak tahu semuanya. Ia hanya datang ke Gorut hanya di saat dia lapar, dan membawa-bawa nama masyarakat Gorut disaat seperti ini. Apa tujuan dia coba," keluh pemuda Gorut yang tak ingin namanya dipublis tersebut.