NKRI Tetap Jaya: Sepenggal catatan Saiful Karim Demo Damai 4 November

Aksi Damai 4 November 2016 (MERDEKA)


"Dalam keterharuan serta rasa takjub atas kemahaagungan Assma Allah tubuh terasa tergetar, qalbu dalam kesyahduhan wirid dan doa-doa pendek yg mengumandang bagai oase yg menyejukkan jiwa, kelopak matapun terasa sembab air mata bening tak terasa perlahan menuruni lokuk pipi. Semangat bergelora seperti kesatria dimedan perang yang tak takut mati. Ketika bersama sejuta umat muslim dari seluruh penjuru tanah air melakukan unjuk rasa damai Jumat 4 November 2016 di Jakarta. Allahhuakbar..!!!

Tak saling mengenal tak punya hubungan kekerabatan bertemu dalam simpul keluarga besar muslim, disatukan dalam tujuan yg sama menuntut penegakkan hukum dan keadilan.

Hati dan jiwa terasa terkoyak oleh hujaman pedang penistaan, pediiihhh, periiihh.. lidah sang penista itu lebih tajam dari pedang hujamanya menyelusup mengoyak sendi - sendi fital sakralisasi nilai kesucian sebuah kitab suci Alquran kutab suci yg auranya dijaga dgn darah dan air mata para syuhada muslimin, muslimah. Kitapun marah kepada sipenista kitab suci itu.

""WAHAI PENGUASA, PARA PENEGAK HUKUM TEGAKKAN HUKUM DAN KEADILAN. "ADILI SEADIL - ADILNYA SI, PENISTA ITU. HUKUM SETIMPAL SEBAGAIMANA KETENTUAN HUKUM DI NKRI YG KITA CINTAI DAN BANGGAKKAN. " Gelegar suara para orator yang tak putus-putus menyeru ditingkahi doa-doa pendek Asmaul husna peserta unjuk rasa Damai di Jakarta, Jumat 4 November 2016.

Saya salah satu dari jutaan anak bangsa yang nuraninya terpanggil untuk membela keadilan menegakkan kebenaran saya turut serta membaur bersamaan jutaan insan lainnya berarak dijalanan Ibu kota republik, mengetuk pintu hati Istana sekedar mengingatkan agar negara yang pruralisme ini akan tetap terjaga keutuhannya untuk itu Hukum harus di tegakkan, keadilan dijunjung tinggi sebagaimana konsensus para pendiri bangsa ini.

Kini kita disuguhi oleh 1001 pendapat lisan maupun tulisan yang bermuatan pelemahan pengaburan atas nilai-nilai yang diperjuangkan oleh sejuta umat muslim yang disuarakan dalam unjuk rasa damai, Jumat 4 November 2016. Mulai dari unjuk rasa yg ditunggangi kepentingan politik tokoh tertentu, mobilsasi masa dilakukan oleh organisasi politik tertentu serta fitnahan keji lainnya yang sangat masif dipublis lewat berbagai media degan tujuan memecah belah mendegradasi semangat kebersamaan kita yg menginginkan tegaknya hukum dan keadilan di republik ini.

Saya selaku pelaku politik, juga sebagai pimpinan DPRD Gorontalo utara, kader PARTAI AMANAT NASIONAL yang turut serta pada demo damai itu membatah degan tegas tuduhan tersebut. keikut sertaan saya, kami murni adalah keterpanggilan Nurani dalam rangka memperjuangkan teggaknya hukum dan keadilan dinegri yg sangat kita cintai dan banggakkan ini.

Kepada saudara-saudaraku non muslim, sesungguhnya saya dan kami semua menghormati menghargai dan mencintai saudra-saudaraku sebagaimana saudara-saudaraku menghormati dan menghargai mencintai saya dan kami, jika ada yang membawa berita bahwasannya demo damai itu mengemban misi tertentu yg merugikan saudara-saudaraku sesungguhnya itu adalah fitnah dan kebohongan besar.

Percayalah bahwa kita adalah satu kesatuan kokoh dibawa panji kebasran NKRI yang tidak dapat dipisahkan, dipecah belah oleh siapapun. NKRI TETAP JAYA.


Oleh: Saiful Karim (Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara/ F-PAN)