PG - Mimisan atau epistaksin merupakan pendarahan yang keluar dari lubang hidung. Pendarahan yang keluar tersebut terjadi karena terlepasnya mukosa yang mengandung pembuluh darah kecil.
Hampir semua dari kita pernah mengalami mimisan. Kondisi ini cenderung menakutkan dan menyebabkan kepanikan, khususnya jika terjadi pada anak-anak. Perlu diketahui bahwa mimisan atau epistaksis merupakan kondisi yang umum terjadi dan biasanya tidak mengancam jiwa.
Ada beberapa kelompok orang yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami mimisan, yaitu anak-anak, lansia, ibu hamil, orang yang sering menggunakan aspirin dan obat antikoagulan, serta pengidap kelainan darah, seperti hemofilia.
Gejala-gejala Mimisan
Kondisi ini umumnya tidak berbahaya. Meski demikian, tetap berhati-hati karena mimisan mungkin saja mengindikasikan adanya penyakit-penyakit tertentu. Beberapa gejala yang sebaiknya diwaspadai adalah:
- Mimisan yang berlangsung lebih dari 30 menit. Jika mengalaminya, Anda sebaiknya segera ke rumah sakit.
- Mimisan dengan volume darah yang banyak.
- Sering mimisan, misalnya lebih dari sekali dalam seminggu.
- Detak jantung yang tidak beraturan.
- Kesulitan bernapas.
- Muntah darah karena menelan banyak darah.
- Mimisan yang terjadi setelah Anda mengalami cidera.
- Kulit berubah pucat.
- Mimisan disertai pendarahan dari bagian lain tubuh, misalnya gusi.
- Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala di atas, Anda sebaiknya segera menghubungi dokter.
Alergi
Salah satu faktor penyebab mimisan yang dialami oleh seseorang karena bentuk reaksi alergi terhadap sesuatu sehingga dapat menyebabkan pembuluh kapiler menjadi terbuka dan pada akhirnya dapat mengeluarkan darah dari lubang hidung.
Cuaca panas
Pada saat cuaca panas, maka kelembaban menjadi berkurang dan pada akhirnya area hidung mengering. Area hidung yang mengering dapat memicu terjadinya mimisan, hal ini karena akan terjadi iritasi pada area hidung tersebut dan pada akhirnya pendarahan keluar.
Tumor
Penyebab mimisan salah satunya dapat juga disebabkan karena tumor. Hal ini dapat terjadi apabila seseorang tersebut menderita tumor di rongga hidung yaitu angiofibroma. Tumor angiofibroma biasa ditemukan pada anak-anak usia muda atau dewasa. Tumor angiofibroma seringkali dapat terlihat sebagai benjolan yang berukuran sebesar biji buah nangka yang berwarna merah keputihan di hidungnya.
Trauma
Penyebab mimisan dapat terjadi karena trauma ringan, seperti : mengorek hidung, benturan ringan, bersin, mengeluarkan ingus yang terlalu keras, atau akibat trauma lebih hebat seperti : terkena pukulan, jatuh, atau kecelakaan. Selain itu dapat terjadi akibat terdapat adanya benda asing tajam atau trauma karena pembedahan.
Kelainan kongenintal
Kelainan kongenital yang dapat menyebabkan mimisan ialah teleangiektasis hemoragik herediter. Sering terjadi pada Von Willenbrand disease.
Tekanan darah naik
Penderita tekanan darah tinggi dapat memicu terjadinya mimisan. Yang paling sering terjadi adalah bagi wanita atau ibu-ibu yang sedang hamil. Pada hal ini sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut sehingga tidak mengganggu kehamilan atau membuat cemas.
Flu
Flu berat dapat membuat seseorang untuk sering memaksa mengeluarkan ingus dari hidung. Ketika flu menyerang dan sebaiknya membuang ingus jangan terlalu keras. Hal ini untuk mengatasi terjadinya mimisan.
Penderita sinus
Penyebab mimisan juga terjadi untuk penderita sinus dan pada situasi tertentu. Ketika mengalami mimisan, darah akan berwarna gelap dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap, maka alangkah baiknya untuk mengkonsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Mungkin ini dapat mengindikasikan terjadinya infeksi atau tumor.
Gejala penyakit tertentu
Pada beberapa kondisi tertentu seperti bagi penderita leukimia yang terkadang mengalami mimisan yang juga disertai dengan sakit kepala. Pada umumnya sudah terdapat obat untuk mengendalikan mimisan bagi penderita leukimia. Apabila mimisan tersebut keluar dengan disertai muntah-muntah darah, alangkah baiknya untuk langsung mengkonsultasikan ke dokter.
Langkah Penanganan Mimisan
Pada umumnya, mimisan adalah kondisi yang dapat ditangani sendiri di rumah. Jadi kita dengan sendirinya bisa mengobatinya. Dan berikut adalah beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan jika Anda atau keluarga di rumah mimisan.
Duduk tegak dan jangan berbaring. Posisi duduk akan mengurangi tekanan pada pembuluh darah hidung sehingga dapat menghentikan pendarahan. Sedangkan berbaring justru akan menambah tekanan.
Condongkan tubuh ke depan sehingga darah keluar lewat hidung dan tidak masuk ke tenggorokan.
Keluarkan dan buang darah yang mengalir ke mulut. Menelan darah dapat memicu keinginan untuk muntah.
Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk memencet hidung selama sekitar 10 menit. Langkah ini akan memberi tekanan pada sumber pendarahan sehingga menghentikan darah. Jangan lupa untuk bernapas lewat mulut.
Letakkan kompres dingin pada pangkal hidung untuk memperlambat pendarahan.
Setelah mimisan berhenti, usahakan agar Anda tidak membuang ingus, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat selama setidaknya 12 jam. Langkah ini juga dapat mencegah terjadinya iritasi pada hidung.
Jika mimisan tidak kunjung berhenti setelah 25 menit, Anda sebaiknya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. Penentuan jenis penanganan ini tergantung kepada penyebab mimisan.