AD Bilang Ada "Walikota Bayangan", ini Tanggapan Rusli



Dalam
pertemuan acara Silahturahim Politisi se Provinsi Gorontalo yang diadakan Sabtu (16/5), Adhan Dambea (AD) membeberkan adanya "walikota bayangan" yang bertindak melebihi walikota sebenarnya. Bahkan beber mantan walikota Gorontalo itu, bahwa "walikota bayangan" tersebut sangat ditakuti oleh sejumlah pimpinan-pimpinan SKPD Kota Gorontalo.

"Sekarang ini sudah ada 'walikota bayangan', pak gubernur. Walikota bayangan ini lebih ditakuti oleh kepala-kepala dinas ketimbang walikota dan wakil walikota Gorontalo yang asli," sebut Adhan Dambea dihadapan para politisi Gorontalo.

Dalam pertemuan yang turut dihadiri Rusli Habibie sebagai Ketua DPD Golkar Provinsi Gorontalo tersebut, Adhan mengaku bahwa kabar tersebut berdasarkan informasi dari sejemlah kontraktor yang mengaku "walikota bayangan" tersebut kerap menguasai sejumlah proyek.

Guna menanggapi kabar tersebut, Rusli Habibie Sebagai wakil pemerintah pusat di daerahnya dalam waktu dekat ini akan memanggil walikota, Marten Taha untuk meminta klirifikasi kabar tersebut. Rusli Habibie tidak ingin ada pihak-pihak yang mencoba merusak tantan pemerintahan yang dibangun melalui sistem demokrasi yang langsung, jujur, bebas dan rahasia.

"Tugas saya pada Senin (18/5) pekan depan, akan mengundang walikota, wakil walikota dan teman-teman DPRD untuk menelusuri apakah benar seperti itu. Hal itu tidak boleh terjadi," tegasnya.

Dalam pertemuan yang turut dihadiri sejumlah pimpinan daerah di Provinsi Gorontalo itu, RH sapaan akrab mantan bupati Gorontalo Utara itu mengingatkan kepada semua kepala daerah agar dapat memisahkan mana urusan pemerintahan, urusan politik dan urusan keluarga.

"Tidak boleh istri-istri campur di situ. Saudara tidak boleh ikut-ikut di situ, apalagi TS (tim sukses). Begitu sudah dilantik, tidak ada lagi TS-TS," kata Rusli.