Mengetahui Jenis, Penyebab, Pencegahan, dan Mengobati Keputihan pada Wanita



Sobat
PG, dalam artikel kesahatan kali ini kita akan membahas tentang penyakit keputihan yang biasanya menyerang organ intim wanita. Sebelum mebahas lebih jauh tentang penyebab dan cara mengobatinya, terlebih dahulu kita akan membahas jenis-jenis keputihan.



Di dunia medis, keputihan dibagi menjadi dua, keputihan Fisiologis dan keputihan Patologis. Keputihan Fisiologis biasanya terjadi pada saat masa subur, saat sebelum atau sesudah menstruasi. Pada masa ini biasanya banyak mengeluarkan lendir yang tidak berbau. Pada wanita hamil, jenis keputihan ini tidak bedampak pada janin, karena hal ini terdapat selaput ketuban yang melindungi janin.

Keputihan Fisiologis ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Cairan keputihan yang encer
  • Warna dari cairan berwarna krem atau bening
  • Tidak berbau dan juga tidak menyebabkan gatal
  • Cairan keluar yang hanya sedikit

Sedangkan untuk jenis keputihan Patologis, bisa dikatakan keputihan yang tidak normal, yang tentunya sangat beda dengan jenis keputihan Fisiologis. Keputihan Patologis dapat mengganggu kesehatan organ kewanitaan dan dapat menyebabkan berbagai efek, karena jenis keputihan ini tergolong penyakit.

Beda halnya dengan keputihan Fisiologis, keputihan Patologis ini berdampak pada wanita hamil. Pada wanita hamil, jika terkena infeksi, bisa meningkatkan resiko bayi lahir dengan prematur, dan secara langsung infeksi tadi menular kepada sang bayi.

Dan berikut ciri-ciri dari keputihan Patologis:
  • Cairan yang keluar sangat kental
  • Warna cairan berwarna putih susu, bisa juga berwarna kuning dan (atau) hijau.
  • Meniggalkan bercak-bercak pada celana dalam
  • Berbau dan cairan yang keluar sangat banyak

Setelah sobat PG mengetahui jenis-jenis keputihan, kita ke tahap selanjutnya, yakni penyebab dari keputihan. Secara umum penyebab dari keputihan adalah fakor kebersihan. Kebersihan di daera kewanitaan yang seharusnya terjaga kadang kala sering kita abaikan, dan resikonya adalah kita dengan mudahnya bisa terserang penyakit.

Untuk mengatasinya adalah sering-seringlah mengganti celana dalam, minimal 2 kali sehari, selalu membersihkan organ kewanitaan dengan pembersih yang terbuat dari bahan-bahan yang tidak dapat merusak kestabilan pH.

Dan berikut beberapa hal yang bisa mengatasi keputihan:
  • Bersihkan selalu organ intim anda. Bersihakan dengan menggunakan pembersih yang tidak menyebabkan gangguan kestabilan pH pada daerah vagina anda. Penggunaan sabun antiseptik kurang baik bagi vagina dalam jangka panjang, karena bersifat agat keras.
  • Jangan menggunakan bedak atau bubuk yang bertujuan membuat vagina harum atau kering. Bedak sangat kecil dan halus, hal ini mudah terselip dan tidak dapat terbersihkan, sehingga mengundang datangnya jamur pada vagina.
  • Keringkanlah selalu vagina anda setelah sehabis mandi, cuci vagina sebelum anda berpakaian
  • Pakailah selalu pakaian dalam yang kering. Usahakan selalu untuk membawa cadangan guna berjaga-jaga jika celana dalam anda perlu diganti
  • Gunakan celana dalam dari bahan katun, karena bahan katun dapat menyerap keringat.
  • Saat periode menstruasi, seringlah anda mengganti pembalut
  • Panty liner digunakan saat dirasa perlu saja, janga digunakan terlalu lama.
  • Jika anda stress, ambil waktu libur atau cuti anda, rileks kan pikiran anda sejenak. Karena stress juga dapat memacu keputihan
  • Kurangi untuk kegiatan yang membuat anda sangat letih, kepanasan dan banyak mengeluarkan keringat, atau jika sudah melakukan aktivitas tersebut, segera mandi dan bersihkan tubuh anda khususnya daerah kemaluan.

Lantas bagaimana jika Anda telah mengalami keputihan dan ingin mengobatinya? Tenang saja sobat, De Portal Gorontalo akan membahasnya untuk Anda. Pengobatan yang digunakan kali ini adalah dengan cara alami, dan bahan-bahannya pun sangat mudah didapatkan.

Bahan:
  • 2 rimpang kunyit
  • 1 genggam daun beluntas
  • 1 gagang buah asam
  • 1 potong gula kelapa dan (atau) aren

Cara menyajikan:

Semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian di saring.

Cara menggunakan:

Diminum 1 gelas sehari.